MAKALAH
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK
HIDUP
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
berjudul “Keanekaragaman Makhluk Hidup” dengan lancar tanpa halangan suatu
apapun.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat
digunakan sebagai tambahan pengetahuan mengenai upaya mengatasi masalah
pendidikan di Indonesia. Penulis menyadari pembuatan makalah ini masih sangat
sederhana dan jauh dari sempurna, untuk itu segala kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka, demi keberhasilan makalah
selanjutnya.
Makalah
ini dapat terealisasi berkat bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat berterima
kasih kepada :
1. Allah
SWT, yang memberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas ini.
2. Bapak
Warsiti, M.Pd selaku pembimbing mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang telah
memberikan pengarahan serta bimbingan kepada penulis menyangkut masalah
pembuatan makalah ini.
3. Semua
pihak yang telah ikut serta membantu kami hingga terselesaikannya makalah ini.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya
dan dunia pendidikan pada umumnya.
Demikian
atas perhatiannya,
kami
mengucapkan terima kasih.
Kebumen,
Desember 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makhluk
hidup di dunia ini sangat beragam, baik tumbuhan maupun hewan. Hal ini
mendorong para ahli untuk mempelajarinya lebih lanjut,dengan suatu sistem yang
disebut klasifikasi. Klasifikasi ini, memungkinkan para ahli lebih mudah
mempelajari makhluk hidup yang sangat beragam itu. Dasar klasifikasi makhluk
hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi,
fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Untuk
mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan
tumbuhan. Berdasar kesamaan ciri, kita dapat mengklompokan atau
mengklasifikasikannya. Kegiatan pengklasifikasikan makhluk hidup bertujuan
untuk memeprtmudag mengenal objek yanng beraneka ragam dengan cara mencari
persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Klasifikasi juga
mempermudah dalam pemberian nama ilmiah terhadap suatu individu.
B.
Rumusan
Masalah
Makalah ini merumusakan masalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian keanekaragaman makhluk
hidup?
2.
Bagaimana organisasi kehidupan?
3.
Apa pengertian klasifikasi makhluk
hidup?
4.
Bagaimana pengklasifikasian makhluk hidup?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keanekaragaman Makhluk Hidup
Perbedaan
makhluk hidup disebabkan bentuk tubuh, susunan tubuh, dan kebiasaan bertingkah
lauku yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut mengakibatkan makhluk hidup
beraneka ragam. Makhluk hidup yang beraneka ragam dapat dikelompokan
berdasarkan kesamaanya. Dasar pikirkanlah dan bandingkanlah dengan pengalaman
kita sehari-hari. Apakah kucing dan anjing dapat kawin dan mengahsilakan
keturunan? Jawabannya tentu tidak. Akan tetapi, jika anjing dikawinkan dengan
sesama anjing maka dapat menghasilkan anak anjing.
Makhluk hidup atau individu sejenis
digolongkan dalam satu spesies. Kelompok manusia yang merupakan satu spesies
disebut Homo sapeiens. Perbedaan yang dijumpai dalam satu spesies tertentu
disebut variasi. Variasi didunia ini tentu sangat banyak.
B.
Organisasi
Kehidupan
1. Sel
Sel berasal dari kata cella, yang artinya rongga
kecil. Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan yang menyusun tubuh makhluk
hidup. Ukuran sel sangat kecil atau mikroskopis, sehingga untuk
melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop. Sel tersusun
atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel.
Bentuk dan ukuran sel beraneka ragam. Bentuk sel ada yang
bulat, bulat panjang, memanjang, berbentuk segi lima, segi enam, pipih/
berbulu. Pada umumnya makhluk hidup yang beraneka ragam memiliki struktur sel
yang hampir sama, yaitu tersusun atas
membran sel dan
protoplasma.
Protoplasma tersusun atas cairan sel (sitoplasma) dan organel-organel. Organel
adalah alat-alat di dalam sel yang mempunyai fungsi khusus. Contoh organel
adalah inti sel, mitokondria, plastida, lisosom, dan retikulum endoplasma.
Organel tidak bisa diamati dengan jelas jika menggunakan mikroskop cahaya.
Perbedaan
|
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
Dinding sel
|
-
|
+
|
Plastida
|
+
|
-
|
Vakuola
|
+(
besar)
|
+
(kecil)
|
Sentrosom
|
+
|
-
|
Kloroplas
|
+
|
-
|
Membran Sel
|
+
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Jaringan
Jaringan
adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan
hanya dimiliki oleh makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Pada
perkembangbiakan secara kawin terjadi percampuran antara sel ovum dan sperma
membentuk satu sel zigot.
Gbr.
Jaringan meristem pada batang
3.
Organ
Organ
adalah alat tubuh yang memiliki fungsi khusus. Pada manusis misalnya, terdapat
organ penglihat, pembau, pencernaan makanan, peredaran darah, dan pengeluaran.
Organ tersususn atas jaringan-jaringan. Jadi, sekumpulan jaringan bekerja
membentuk organ tubuh. Misalnya, organ sirkulsi tersususn atas jaringan otot
lurik, otot jantung, otot polos, saraf, dan jaringan ikat.
Organ pada
tumbuhan misalnya akar, batang, daun, bunga, dan, buah. Akar merupakan organ
yang penting untuk menegakkan tubuh tumbuhan dan menghisap air serta mineral
dari dal tanah. Jaringan-jaringan penyusun akar dikotil contohnya antara lain
epidermis, parenkima, xilem,floem, empulur, dan kambium.
4.
Sistem Organ
Beberapa macam organ
yang terangkai dan mempunyai fungsi tertentu disebut sistem organ. Organ tidak
dapat berdiri sendiri. Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja sama dengan
orang lainnya. Sebagai contoh, untuk berfotosintesis, daun memerlukan bantuan
organ akar dan batang. Sistem organ transportasi pada manusia memerlukan kerja sama
antara organ jantung dan pembuluh darah, organ paru-paru, hati, ginjal, dan
kulit.
Gambar : Sistem organ
pada manusia
5.
Organisme
Bermacam-macam organ
dan sistem organ akan membantuk suatu organisme atau makhluk hidup. Oleh karena
itulah, makhluk hidup biasa jiga di sebut dengan istilah organisme. Agar
organisme dapat melakukan kegiatan hidupnya, organ-organ hidupnya harus lengkap
dan bekerja dengan baik. Organ-organ itu misalnya organ pernafasan, pencernaan,
pengangkutan, penglihatan, pendengaran, saraf, dan perkembangbiakan. Jika salah
satu organ terganggu, maka kerja organ yang lainnya juga terganggu. Sebagai
contoh, jika mengalami gangguan pada ginjal, urin tidak dapat disaring secara
sempurna. Akibatnya zat-zat sisa dalam urin yang seharusnya dibuang mengalir
lagi keseluruh tubuh melalui peredaran darah. Zat-zat sisa tersebut akan
meracuni sel-sel tubuh. Orang yang demikian dikenal sebagai penderita gagal
ginjal. Jadi, jika salah satu organ terganggu, orang akan mengalami gangguan
kesehatan.
6. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu
yang sejenis, yang terdapat pada daerah tertentu. Misalnya: populasi sapi,
populasi kambing, populasi rusa, dll. Populasi mempunyai kemungkinan untuk
berinteraksi. Interaksi ini terlihat dalam bentuk kompetisi untuk mempertahankan
diri atau kerjasama untuk mempertahankan jenis. Berdasarkan aliran energi yang
digunakan dalam setiap komunitas, maka setiap populasi dapat digolongkan
kedalam salah satu kelompok berikut ini:
a.
Produsen, yaitu jenis makhluk hidup
berhijau daun yang dapat mengubah energi surya menjadi energi kimia dalam
jaringannya.
b.
Konsumen pertama, biasanya disebut juga
herbivor, yaitu organisme pemakan tumbuhan.
c.
Konsumen kedua, karnivor, ciri organisme
pemakan herbivor.
d.
Konsumen ketiga, yaitu karnivor pemakan
karnivor lainnya. Namun ada organisme yang secara fungsional termasuk konsumen
pertama, kedua dan ketiga misalnya adalah manusia.
e.
Parasit, yaitu orgaisme yang makanannya
adalah makanan yang telah dicerna oleh organisme lain di tempat dia hidup.
f.
Pemakan bangkai, ialah hewan-hewan yang
hidup dari kotoran (faeces) atau
tubuh organisme mati yang sudah membusuk.
g.
Pengurai, ialah cendawan, bakteri dan
mikroba yang menguraikan organisme mati atau sampah organik dan melepaskan zat
kimia serta panas ke dalam lingkungannya untuk diseerap kembali oleh tumbuhan
hidup
7. Komunitas
Komunitas adalah
kumpulan beberapa kelompok organisme yang hidup pada suatu tempat secara
bersamaan. Contohnya: komunitas perairan air tawar, disana terdapat populasi
tumbuhan air, populasi kutu air, kura-kura dan lain-lain.
8. Ekosistem
Ekosistem
adalah unsur-unsur yang berada di suatu daerah tertentu berhubungan dan saling
mempengaruhi lingkungan fisik sehingga terjadi aliran energi dan materi yang
terjadi dalam suatu sistem. Ekosistem dapat dilihat sebagai hasil saling
mempengaruhi antara komponen abiotik dan komonen biotik dalam pengubahan energi
dan materi, karena ekosistem meliputi orgainsme (biotik) dan lingkungan tak
hidup (abiotik)
C. Pengertian Klasifikasi Makhluk
Hidup
Klasifikasi adalah cara para ilmuwan
untuk mengelompokkan makhluk hidup. Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup
adalah dengan melihat dari persamaan dan perbedaan ciri-ciri dan sifat makhluk
hidup, yang meliputi ciri morfologis, anatomis, biokimia, dan reproduksinya. Pengelompokan
makhluk hidup yang sudah menggunakan aturan tertentu disebut sistematika.
Klasifikasi
dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati. Tujuan
dari klasifikasi adalah sebagai berikut.
a.
menyederhanakan objek
studi agar mudah dipelajari;
b.
mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan
tiap-tiap jenis;
c.
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciricirinya;
d.
mengetahui hubungan
kekerabatan dan sejarah evolusinya.
Adanya
klasifikasi makhluk hidup mempunyai manfaat sangat besar yang langsung dapat
dirasakan manusia, yaitu sebagai berikut:
a.
Pengklasifikasian melalui
pengelompokkan dapat memudahkan dalam mempelajari organisme yang beraneka
ragam.
b.
Klasifikasi dapat
digunakan untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan antara organisme satu
dengan lainnya.
D. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan
morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi
akan terbentuk kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah
diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang
dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem tata nama
biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah makhluk hidup
menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang menunjukkan nama genus
dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis kapital atau huruf besar,
dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing.
Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).
Jika nama makhluk hidup lebih dari dua
kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis
miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau
Hibiscus rosa-sinensis. Berdasarkan taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia
tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan),
filum (keluarga besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus
(marga), dan spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan
ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
Pada
1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima
kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem
ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini
didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Monera
Ciri-ciri monera adalah uniseluler
(bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), dan memiliki
reproduksi secara aseksual. Contoh dari monera:
a) Bakteri
Bakteri memiliki sel
uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki klorofil, namun ada
yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri
sangat kecil, hanya beberapa mikron.
b) Ganggang
hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria ti dak
semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga
mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di
danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun
di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat
digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein).
2.
Protista
Ciri-ciri protista a
dalah eukariotik (mempunyai membran inti), uniseluler atau multiseluler (bersel
banyak), dan autotrof atau heterotrof.
a.
Protista yang memliki ciri-ciri
seperti hewan (Protozoa). Berikut ini yang
termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
Ø Rhizopoda
Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau pseupodia.
Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh:
Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
Ø Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,
air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab
penyakit surra pada hewan ternak).
Ø Cilliata
Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar
silia. Contoh: Paramecium caudatum.
Ø Sporozoa
Spor ozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup
sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
b. Protista yang memiliki ciri-ciri seperti
tumbuhan (ganggang/ algae). Berikut ini adalah yang termasuk
protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
Ø Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler,
tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis,
dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
Ø Pyrophyta Sebagian besar Pyrophyta
adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air
tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif.
Contoh: Ceratium.
c. Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur
(fungi). Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri
seperti jamur (fungi).
Ø Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus
hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang hidup bebas yang berbentuk
seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini membentuk massa
yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila keadaan kering.
Contoh: Physarium.
Ø Oomycota (jamur air) Oomycota hidup
bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan
reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa.
Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai
dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel
pada tubuh ikan sebagai parasit).
3.
Fungi
Ciri-cirinya adalah
eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofi l, uniseluler atau
multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual). Fungi
hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan
bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (l ichenes). Reproduksi
secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan, secara
seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang
termasuk ke dalam fungi.
a. Zigomycota Ciri-cirinya
adalah:
Ø Mempunyai
hifa yang tidak bersekat.
Ø Reproduksi
secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan spora.
Ø Hidup
sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan atau hewan, ada juga
yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
b. Ascomycota Ciri-cirinya
adalah:
Ø Uniseluler
atau multiseluler (sebagian besar).
Ø Mempunyai hifa yang bersekat-sekat.
Ø Ada
yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak.
Ø Reproduksi
aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan
konidiospora.
Ø Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa
organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh:
Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
c. Basidiomycota
Ciri-cirinya adalah:
Ø Multiseluler
Ø Hifa
bersekat.
Ø Ada
yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak
Ø Umumnya
hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang parasit pada tumbuhan atau
manusia.
Ø Reproduksi
aseksual dengan membentuk konidiospora, secara seksual dengan menghasilkan
basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
d.
Deuteromycota
Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui.
Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan kecap, tauco).
4. Plantae
Kingdom
plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri
eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan
berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu
Thallophyta dan Tracheophyta.
Ø Thallophyta
Thallophyta
mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar,
batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di
tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil
sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki
pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara
seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina.
Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta
(alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di
tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun,
batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam
masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan
generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit).
Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
i.
Hepaticeae
(Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara
seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
ii.
Musci
(Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
Ø Tracheophyta
Tumbuhan ya ng
memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar,
batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air
dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan.
Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam
Tracheophyta adalah:
a.
Pterydophyta
Mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk
serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah
memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis,
seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu:
Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda),
dan Pterophyta (paku sejati).
b.
Spermatophyta
(tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet
jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik.
Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat
embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok
yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
Ø Gymnospermae
(tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya.
Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k
erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina.
Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii
(pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh:
Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
Ø Angiospermae
(Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat
reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada
yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga,
mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Setelah
terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio)
dan endosperma (cadangan makanan). Angiospermae dibagi menjadi dua kelas,
berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
5.
Animalia
Animalia atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat
heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok
berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu:
a) Avertebrata
Avertebrata
merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata
terdiri dari 8 filum, yaitu:
Ø
Porifera
(hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling
sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada
juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada
umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
Ø
Coelenterata
(Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut
memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:
Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
Ø
Nemathelminthes
(Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng
lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing
perut).